Senin, 08 Agustus 2011

modernisasi dan globalisasi

Modernisasi dan Globalisasi

Modernisasi dan globalisasi merupakan salah satu akibat dari perubahan social. Modernisasi dan globalisasi saling berpengaruh satu sama lain.
Modernisasi
Modernisasi adalah proses suatu masyarakat menuju ke hal-hal yang serba canggih atau bermesin. Adakalanya modernisasi selalu dikatakan sebagai westernisasi, hal ini dikarenakan western dijadikan tolokukur suatu kemajuan. Menurut Alex Inkeles, manusia modern meliputi
1.       Manusia selalu menerima perubahan atau kemajuan
2.       Memiliki keberanian mengemukakan pendapat
3.       Menghargai waktu
4.       Mempunyai perencanaan
5.       Percaya diri
6.       Menghargai hasil karya orang lain
7.       Berpikir rasional
8.       Menjunjung tinggi keadilan
9.       Bersedia menerima kritikan dari orang lain
10.   Ada keinginan untuk selalu belajar dari kegagalan


Syarat terjadinya modernisasi
1.       Cara berpikir ilmiah
2.       Sistem administrasi yang baik
3.       System pengumpulan data yang baik
4.       Iklim media massa yang menyenangkan(favourable)
5.       Disiplin
6.       Sentralisasi wewenang dalam perencanaan nasional

Gejala-gejala modernisasi
·         Budaya
Lunturnya kebudayaan tradisional
·         Social
Banyaknya kelompok-kelompok sosial
·         Politik
Semakin banyak pengakuan hak asasi atas negara-negara ketiga
·         Ekonomi
Semakin banyak kebutuhan yang diperlukan masyarakat


Globalisasi
Globalisasi adalah memandang dunia tanpa batas. Hal ini ditandai dengan adanya era internet, WTO dan permasalahan yang ada adalah permasalahan bersama sebagai kaum manusia di muka bumi ini.

Tantangan Global terhadap eksistensi jati diri bangsa
Dengan adanya modernisasi dan globalisasi di Indonesia akan memunculkan beberapa paham yaitu
1.       Sekulerism adalah paham yang mengajarkan bahwa moral tidak perlu diajarkan di pendidikan agama
2.       Hedonism adalah paham yang memuja-muja kesenangan duniawi
3.       Materialism adalah paham yang memuja-muja materi atau harta benda
4.       Egoism adalah paham yang mementingkan diri sendiri
5.       Deskriminatif adalah paham yang membeda-bedakan orang lain







6.       Glamourism adalah sikap yang menonjolkan sifat mewah
7.       Elitism adalah menganggap dirinya paling hebat
8.       Konsumtifism adalah sifat yang suka belanja yang tidak penting bagi kehidupannya
9.       Chauvinism adalah sifat yang mengagung-agungkan bangsanya
10.   Culture shock adalah goncangan budaya yang disebabkan adanya sikap frustasi warga karena adannya perubahan social (globalisasi)
11.   Culture lag adalah ketimpangan budaya yang disebabkan adanya ketertinggalan cara berpikir masyarakat terhadap kemajuan suatu barang sehingga mempunyai analisa yang salah terhadap barang tersebut.

Gagasan atau pemikirn untuk mengantisipasi perubahan social
1.       Bertakwa pada Tuhan yang maha esa
2.       Menyeleksi semua budaya yang masuk di Indonesia
Mempertebal rasa mencintai kebudayaan sendiri

5 komentar:

  1. tanya bu..! , baca yang ini malah jadi sedikit agak bingung..

    1. bukankah perubahan sosial juga disebabkan karna modernisasi dan globalisasi..? apa ketiganya bisa disebut siklus bu..? karna saling mempengaruhi. tapi, mana yang mengawali, perubahan sosial dulu baru terjadi modern dan globalisasi, atau modern dan globalisasi dulu baru terjadi perubahan sosial..??

    2. dilihat dari ciri dan syarat modernisasi beserta anjurannya, apakah berarti manusia modern itu meninggalkan aspek ketuhanan dan agama (yang ga bisa masuk di logika, rasional, dan ilmiah)...?

    3. mempertebal rasa mencintai budaya sendiri bukannya malah "menghambat" lagu modern dan globalisasi, kan ini merupakan awal dari chauvinism bu..??

    mohon penjelasannya...

    BalasHapus
  2. gini nak,
    1. apa yang kmu anggap bahwa hubungan antara modern, globalisasi dan perubahan sosial adalah siklus. Jawabannya adalah IYA. Kenapa masyarakat tidak bersifat statis namun dinamis. Inilah yang membuat teknologi selalu berkembang dan berkembang.
    2. Masyarakat modern TIDAK meninggalkan agama hanya mereka menyeimbang antara keduanya.
    3. Memang benar mencintai diri menghambat modernisasi dan globalisasi namun juga perlu biar kita punya etos budaya yang suatu saat kita juga harus punya prinsip. Jangan terombang-ambing dengan kemajuan.

    BalasHapus
  3. 1. kalau merupakan siklus, berarti ada yang mengawali kan bu, nah, yang mengawali yang mana..??

    2. o ya, sudah mudeng, inget kata katanya Galileo Galilei

    3. nah, yang lebih baik yang mana bu, mengejar modernisasi tapi "meninggalkan" budaya, atau mempertahankan budaya tapi "ditinggalkan" modernisasi..?, dilema kaum muda nih bu, karena kebanyakan budaya di negri ini menghambat modernisasi. disatu sisi pemuda harus memajukan negri (konsekuensinya, harus "meninggalkan" budaya yang menghambat), disisi lain juga dibebani untuk mempertahankan budaya (yang engga sejalan dengan modernisasi).

    BalasHapus
  4. 1. sebenarnya mengatakan mana yang dulu sulit dikatakan karena itu sama dengan pertanyaan mana yang dulu telur ato ayamnya?? Kmu tak taukhan?? itu juga sama dengan siklus kalik ini
    2. Pilihan kmu emang sulit, namu kalian harus milih ya...dengan menyeleksi setiap perubahan sosial lewat modernisasi dan globalisasi. Apakah sesuai dengan etika kita apa tidak. Kenapa kita ndak bisa....manusia jepang bisa tuh??? Klo mereka bisa kita juga bisa

    BalasHapus
  5. 2.karna (aku rasa) banyak kebudayaan jepang yang terbuka dan dinamis dengan perubahan bu, tapi kalo di Indonesia ini, kebudayaannya cenderung statis, yang hanya sedikit dinamis karena (aliran) kepercayaan yang masuk kedalamnya.
    kalau boleh dibilang, kebanyakan modernisasi ga' sejalan dengan "etika budaya" kita kan bu..??
    ternyata susah ya jadi orang muda...

    BalasHapus